Alohong, CintaKu di Tanah Rupat (Sebuah Novel 1)



 PULAU ini unik, kalau dilihat dari proses sejarah juga unik. Ketika sebagian tanah di Pulau Sumatera baru kenal arti sebuah peradaban maka tanah pulau konon terbentuk dari proses geologi ratusan tahun  dengan merapat ini lebih dulu kenal riuh peradaban selat, pulau dan perdagangan lintas negara atau kesemokel.

Alohong  kecil, hanya bisa berhayal bagaimana bisa menyeberang ke tanah semenanjung. Kelak, kalau sudah remaja. Itulah, khayal saban dibawa abahnya memancing dan merawai di Kuala Selat Morong, Pulau Rupat yang menghala ke Selat Melaka. " Bah, suatu saat Alohong akan menyebrang laut besar ini," itulah janjinya dalam hati dan tertahan sebagai tekad kepada abahnya. Walau tak.pernah dikatakan kepada Abahnya 

Bermacam cerita, selalu didengarnya tentang tanah melayu seberang . Termasuk juga dari mulut abahnya, sambil mengulung rawai. Atau saat menikmati makan, disertai hempasan gelombang kecil Selat Melaka. Kalau lagi, sang punya gelombang Selat Melaka bersahabat maka terkadang mereka sampai jauh ketengah membentang rawai atau mengail, tapi kalau lagi musim utara tiba maka hanya bisa menatap hempasan gelombang  musim utara dari Kuala Selat Morong.

Kalaulah, cuaca tenang ingin rasa ia melompat dan berenang menuju ke tanah impiannya. Tapi saban tekadnya makin kuat nau ke tanah sebarang maka semakin itupula ia ingat pesan abahnya.

 " Nak, Alohong. Ingat, pesan abah. Tanah ini adalah setiap jengkalnya  amanah Sultan kepada kita maka setiap anak laki-laki dari kita punya kewajiban menjaganya, merawatnya dan mewariskannya. Sampai kapan pun," ujarnya. 

Bagi sang ayah, menyiapkan anak-anak laki-laki pemberani dengan segala keahlian adalah bentuk tanggungjawabnya sebagai tetua suku. Alohong muda, tak lepas dari harapan besar dari tanggungjawab itu. Bagi mereka menjaga amanah Sultan, daulat sebati nyawa dan badan. Pulau Rupat dan Kuala Selat Morong adalah sebatian amanah sultan ittu.**

*Penghentian jalan sukajadi depan toko widya, pukul 14,00

0 Response to "Alohong, CintaKu di Tanah Rupat (Sebuah Novel 1)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel