LAOK AYAM

 


"APO masak buko nanti, ncu," kata bundanya pada anak bungsunyo,  muhammad dinejad. "Ayam bako, lah," ungkapnya sambil tak melepas  handphone ditanggannya.

Memang puasa Ramadhan sudah memasuki hari kelima, Senin (19/4 2021), Tapi, pertanyaaan dan jawaban tiap pagi habis sahur pastilah seperti itu.

Menariknya, jawaban tak berubah "Ayam Bako, lah,:" kadang ingin juga mendengar entah di buat ayam bumbu, ayam goreng, ayam gulai atau ayam kecap/semur atau sop ayam.

Anak berdua, si sulung bernama Muhammad Nabil dan si bungsu bernama Muhammad Dinejad. Kalau soal pilihan menu berbuka maka bundanya selalu bertanya pada sibungsu dan jawabannya selalu "Ayam Bako, lah,".

Sedangkan si sulung, sudah beranjak dewasa selalu ayam gulai dan kadang-kadang ayam rendang menjadi menu favorit. Dalam 5 hari puasa tahun ini, si sulung selalu kalah suara. Apalagi, ayahnya selalu jadi pengiya untuk tetap menjaga semangat kedua anaknya berpuasa.

Dua hari yang lalu, tepatnya, Sabtu malam, di kampus IAITF Dumai diadakan buka bersama dengan Crew Tafidu TV, P2T dan Lingkar Literasi Tafidu maka ditawarilah mau diajak berbuka. Pada awalnya, si bungsu sudah mau ikut dan siap-siap mau pergi, tiba-tiba muncul pertanyaan "Ada ayam bakar tak, ayah?".

Sedangkan bundanya, lagi sibuk membakar ayam bakar diatas kompor gas dengan beberapa potong ayam diatas tempat khusus permbakaran. Soal aroma dari bumbu ayam bakar , usah cakap lagi penuh seisi rumah. "Adik tak jadilah ikut ayah, abang tak ikut," hanya senyumlah sebagai respon dari jawaban dan alasannya.

Kadang ingat masa kecil dulu, makan ayam menjadi menu yang sangat spesial dan luar biasa sekali. Padahal yang dipelihara ayam kampung dan  banyak, tapi begitulah kehidupan di kampung.

Dan baru bisa menikmati ayam kalau ada dua hal yaitu kalau sakit. Pertama karena ayamnya yang sakit dan yang kedua karena kitonyo yang sakit. Atau kadang bila keluarga jauh datang ke rumah atau hari raya datang.

BAROKAH RAMADHAN, jadi anak Sholeh, senin18/4/2021 mdgk11 wib, smkn6 duma

*dawami bukitbatu, dosen, pemerhati komunikasi, pegiat lingkar literasi tafidu

0 Response to "LAOK AYAM"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel