ADE PAHAM


ADA apa dengan kalimat ‘Ada Paham’, tak ada apa-apa. Tapi paling tidak, ada makna dari kalimat ini lahir dari sama-sama saling menghargai dan memahami karakter, budaya, bahasa dan simbol diri dari siapa saya dan anda.

Pasalnya, ada saya, Farid, pak Dr dari Indonesia mewakili orang Melayu berbincang dengan lulusan Amerika Sarikat. Satu orang bernama Satira Falan orang India, satu lagi bernama Hendry orang Cina.  Sedangkan Satira, bawa kawan bernama Raja. Raja, seorang pengusaha logistik dan distibutor baterai  mobil dan sepeda motor listrik buatan India. Ketiganya, baik Satira Falan, Hendry dan Raja adalah warga negara Malaysia.

Bertempat disalah satu gerai cafe dilantai bawah Plaza Sogo, Kuala Lumpur, Malaysia masih dalam kawasan pusat perbelanjaan Masjid India, kami pun mencari tempat duduk. Kursinya menarik kecil, eksotik dengan dibelakangnya cuma macam kawat  ukuran 12 mili dilengkukkan buat sandaran. Sedangkan mejanya, terbuat dari kayu berburnis. Dan memang eksotik serta menarik.

Raja, kawannya Satira sangatlah sibuk mencari tempat duduk yang tepat, membeli roti bakar dan memesan air minum sesuai selera masing-masing. Dan satu hal yang menjadi tradisi di Malaysia adalah air dingin beragam jenis. Apakah milo, nescefe, jus buah atau yang lainya. Jelas tidak ketinggalan Es dan itu sudah menjadi kebiasan.

Kami pun duduk, minum, makan roti bakar sambil bual-bual dalam aras yang kadang tinggi dan kadang rendah. Tersebab saling menyesuaikan. Tapi yang jelas, dominasi percakapan mau dikuasai sahabat Satira, bernama Hendry dengan kata-kata handalannya adalah ade paham.

Akibatnya, buat kesal Raja yang memanglah sangat punya hajat besar bertemu pak Dr. Pasalnya, pak Dr pernah membuat senarai vidio peluncuran sebuah aplikasi dikelola syarikatnya. Inipun disebabkan pak Dr, berkawan dengan Prof Dr Siva Balan Siva Durai yang saat kuliah di UKM adalah promotornya. Prof Siva punya adik bernama Satira, pertemuan ini lebih pada, sahabat Satira bernama Raja ingin berkenalan sama pak Dr.

Tersebab, dominasi kata-kata ‘Ade Paham’ maka pembicaraan pun sedikit bagaimana. Hingga kata Raja ,”Pak Rizal, boleh bawalah dia, pulang,” sambil disambut dengan tawa riang. Tapi dengan tidak mengurangi semangat unruk terus bicara dan menjelaskan terkait pokok bahasan yang kami diakusikan. Memanglah, dia seorang pengusaha sukses  serta banyak tahu tentang seluk beluk dunia ini..


Mulai dari bisnis ayam dan kenapa ayam cuma makan dan minum hingga tak punya waktu unruk tidur. Akibatnya, cukup 40 hari ayam potong sudah bisa direpreduksi. Dan kalau dulu, ayam dipaksa besar dengan suntik maka sekarang ayam cukup makan dan ninum sudah bisa cepat repreduksi. Termasuk terkait dengan bagaimana dunia usaha  yang terkadang banyak cobaan. Setiap pergantian topik pembicaraan maka selalu diikuti dengan kata ‘Ada Paham’. Itulah,  Hendri dan seorang Raja masih tetap dengan wajah kesal melihatnya. Tapi pertemanan mereka oke-oke saja.***

Penulis: Dawami, S.Sos, M.I.Kom, Dosen IAITF Dumai, Jurnalis Senior Wartawan Utama, Pegiat Lingkar Pojok Literasi.


0 Response to " ADE PAHAM"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel