"DAH LAH MAK,,"
JAM besar di swalayan besar di Kota Dumai, sudah berbunyi dengan dentangannya 10 kali. Pengunjung sepertinya, tak surut dan ingat untuk pulang. Walau sudah beberapa kali receptions komunikasi menghimbau, bahwa swalayan segera akan ditutup.
"Dah lah mak," "Yok lah balek" rengekan anaknya pun seperti tak dihiraukan sang emak. "Namanya juga semangat emak". Dengan langkah 45 terus memilih dan membongkar tumpukan baju. "Budak tak ikut, payah milih-milihnya," gumamnya terbesit di hati.
Lebih dari itu, yang membuat buruan belum berakhir adalah apalagi kalau bukan, berburu dari 30+70, ada lagi 20+70 dan ada cukup 50 dan ada 30. "Besar diskon, tapi harga bandrolnya, Ampun,"
Walaupun pemerintah melarang berkumpul dikeramaian dengan alasan apapun, hingga larangan mudik dilebaran raya idul fitri 1442 H/2021 tapi tempat jualbaju. Mulai kelas mall sampai kaki lima, sesak dikunjungi mak-mak.
Tak baju merah, tak rayo. Tak minum lemon, tak ngayo. Tak dapat, air kaleng tak ngayo. Tak buat dodol, tak ngayo. Tak buat ketupat, tak ngayo. Eeeeehh, tak balek kampong jugo tak ngayo. Ingat, jangan rayo kalau selama puasa Ramadhan tak bisa khatam quran. ***
*dawami bukitbatu, 11/5 2021 Tjpalasdm
0 Response to ""DAH LAH MAK,,""
Posting Komentar